PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian
manusia. Sebagai suatu proses, pendidikan tidak hanya berlangsung pada suatu
saat saja. Akan tetapi proses pendidikan harus berlngsung secara berkelanjutan.
Dari sinilah kemudian muncul istilah pendidikan seumur hidup (life long
esucation), dan ada juga yang menyebutkan pendidikan terus menerus (continuing
education).
Islam sendiri telah mnggariskan tentang proses pendidikan seumur hidup. Dalam suatu riwayat, Rasulullah Saw bersabda “tuntutlah ilmu sejak masih dalam ayunan hingga dimasukkan dalam liang kubur”. Lepas dari sahih atau bidaknya pendapat tersebut, namun itu memberikan suatu masukan yang cukup berharga bagi pendidikan itu sendiri.
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pendidikan keluarga sebagai peletak dasar
pembentukan kepribadian anak
Keluarga yang menghadirkan anak kedunia ini secara kodrat
bertugas mendidik anak itu sejak kecil, sianak-anak disup, tumbuh dan
berkembang didalam keluarga itu. Orang tua dengan secara tidak direncanakan
menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang diwarisi dari nenek moyang dan pengaruh
lain yang diterimanya dari masyarakat. Si anak menerima dengan day penirunya,
dengan segala senang hati, sekalipun kadang-kadang ia tidak menyadari benar apa
maksud tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukan anak, ditanamkan benar-benar
sehingga seakan-akan tidak boleh dilkaukan oleh sianak dengan demikian, si anak
akan membawa kemampuan juga pengaruh keluarga itu, sekalipun ia sudah mulai
berfikir lebih jauh lagi, makin besar si anak, pengaruh itu makin luas sampai
akhirnya seluruh lingkungan hidupnya mempengaruhi seluruhnya kehidupan dan
perilaku anak itu.
B. Pendidikan Agama Bagi Anak
1. Pembinaan pribadi anak
Orang tua adalah Pembina pribadi yang pertama dalam hidup
anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka, merupakan
unsure-unsur pendidikan yang tidak langsung, yang dengan sendirinya akan masuk
kedalam pribadi anak yang sedang bertumbuh.
2. Perkembangan Agama Pada Anak
Perkembangan agama pada anak sangat ditentukan oleh
pendidikan dan pengalaman yang dilaminya, terutama pada masa pertumbuhan yang
pertama pada (masa anak) dari umur 0-12 tahun. Seyokyanya agama masuk kedalam
pribadi anak bersamaan dengan pertumbuhan pribadinya, yaitu sejak lahir, bahkan
lebih dari itu, sejak dalam kandungan.
3. Pembiasaan Pendidikan Pada Anak
C. Aspek-aspek perkembangan
1. Perkembangan Fisik
Fisik atau tubuh manusia merupakan system orang yang
komplek dan sangat mengagumkan. Semua orang ini terbentuk pada periode prenatal
(dalam kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik kuhlen dan Thompson
(Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat
aspek yaitu :
a. Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan,
kecerdasan dan emosi.
b. Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan
kemampuan motorik.
c. Kelenjar endoktrin, yang menyebabkan munculnya
pola-pola tingkah laku baru.
d. Struktur fisik atau tubuh, yang meliputi tinggi,
berat, dan proposi aspek psiologis lainnya yang sangat penting bagi kehidupan
manusia adalah otak (brain).
Otak mempunyai pengaruh yang sangat menentukan bagi
perkembangan aspek-aspek perkembangan individu lainnya, baik keterampilan motorik,
intelektual, emosi, social, moral maupun kepribadian.
2. Perkembangan intelegensi
Dalam mengartikan intelegensi (kecerdasan), para ahli
mempunyai pengertian yang beragama. Diantara pengertian intele gensi itu adalah
sebagai berikut :
a) L.P Chaplir (1975) mengartikan intelegensi itu sebagai
kemampuan menghadapi dan menyelesaikan dari terhadap situasi baru secara cepat
dan efektif.
b) Anita E. Woolfolk (1995) mengemukakan bahwa menurut
teori-teori lama, intelegensi itu meliputi tiga pengertian yaitu (1) kemampuan
untuk belajar, (2) keseluruhan pengetahuan yang diperoleh ; dan (3) kemampuan
untuk beradaptasi secara berhasil dengan situasi baru atau lingkungan pada
umumnya selanjutnya, woolkfolk mengemukakan integrasi itu merupakan satu atau
beberapa kemampuan untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan dalam rangka
memecahkan masalah dan beradaptasi dengan lingkungan.
3. Perkembangan emosi
Beberapa contoh tentang pengaruh emosi terhadap prilaku
individu diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Memperoleh semangat, apabila orang merasa puas atau
senang atas hasil yang telah dicapai.
b. Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena
kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus ada
(frustasi)
c. Menghambat atau mengganggu konstrasi emosi dan bias
juga menimbulkan sikap gugup (nervous) dan gagap dalam berbicara.
Emosi dapat dikelompokkan kedalam dua bagian yaitu
a. emosi sensoris, yaitu emosi yang ditimbulkan oleh
rangsang dari luar terhadap tubuh, seperti : rasa diingin , manis, sakit,
kenyang dan lapar.
b. Emosi psikis, yaitu emosi yang mempunyai alas
an-alasan kejiwaan.
4. Perkembangan bahasa
Dalam perbahasa, anak dituntut untuk menentaskan atau
menguasai empat tugas pokok yang satu sama lainnya sama berkaitan. Keempat
tugas itu adalah sebagai berikut :
a. Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang
lain
b. Pengembangan perbendaharaan kota
c. Penyusunan kata-kata menjadi kalimat
d. Ucapan
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
bahasa yaitu :
a. Factor kesehatan, kesehatan merupakan factor yang
sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak, terutama pada usia awal
kehidupannya.
b. Intelegensi, perkembangan bahasa anak dapat dilihat
dari tingkat iuntelegensinya.
c. Setatus sosial ekonomi keluarga
d. Jenis kelamin (sex)
e. Hubungan keluarga
5. Perkembangan social
Melalui pergaulan atau hubungan sosial, baik dengan orang
tua, anggota keluarga, orang dewasa lainnya, maupun teman bermainnya, anak
muali mengembangkan bentuik-bentuk tingkah laku sosial, pada usia anak
bentuk-bentuk tingkah laku adalah sebagai berikut :
a. Pembangkanagan (negatifisme), yaitu bentuk tingkah
laku melawan.
b. Agresi (agression), yaitu prilaku menyerang. Baik
secara fisik (non verbal) maupun kata-kata (verbal).
c. Berselisih atau bertengkar (quarreling), terjadi
apabila seorang anak merasa tersinggung ataui terganggu dengan sikap atau
prilaku anak lain
d. Menggoda (steasing), yaitu sebagai bentuk lain dari
tingkah laku agresif.
e. Persaingan (rivalry), yaitu keinginan untuk melebihi
orang lain dan selalu didorong (distimulasi ) orang lain
f. Kerja sama (cooperation) yaitu sikap mau bekerja sama
dengan kelompok
g. tingkah laku berkuasa (ascendant behavior) yaitu
sejeni\s tinglkah laku untuk menguasai situasi sosial.
h. mementingkan diri sendiri (selfishness) yaitu sifat
egosentris dalam memenuhi interest atau keinginan.
i. simpati (sympathy), yaitu sikap emosional yang
mendoroang individu untuk menaruh perhatian terhadap oarang lain, mau mendekati
atau bekerja sama dengannya.
6. Perkembangan Kepribadian
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kepribadian baik
hereditas (pembawaan) maupun lingkungan 9seperti fisik, social, kebudayaan,
sepiritual) adalah dari factor: fisik, intelegensi, keluarga, teman sebaya
(pergroup) dan kebudayaan.
7. Perkembangan Moral
Beberapa sikap orang tua yang perlu diperhatikan
sehubungan dengan perkembangan moral anak diantaranya sebagai berikut:
a. Konsisten dalam mendidik anak
b. Sikap orang tua dalam mendidik anak
c. Penghayatan dan pengamalan agama yang dianut
d. Sikap konsisten orang tua dalam menerapkan norma
8. Perkembanan kesadaran beragama
Jiwa beraama atau kesadaran beragama merujuk kepada aspek
rohaniah individu yang berkaitan dengan keimanan kepada Allah yang
direfleksikan kedalam pribadaan kepadanya, baik yang bersifat hablumminallah
maupun hablumminannas.
Pekembangan beragama dipengaruhi oleh factor-faktor
pembawaan dan lingkungan.
Factor pembawaahn dan lingkunan yaitu:
a. Factor endogen yaitu factor atau sifat yang dibawa
oleh individu sejak dalam kandungan hingga kelahiran, jadi factor endogen
merupakan factor keturunan/ faktor pembawaan.
b. Faktor eksogen yaitu factor yang dating dari luar
individu, merupakan pengalaman alam sekitar, pendidikan dan sebagainya.
D. Karakteristik Anak Didik Sekolah Dasar
1. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar
Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan
kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah.
b. Adanya sifat yang cenderung untuk mematuhi
peraturan-peraturan permainan yang tradisional.
c. Adanya kecenderungan memuji sendiri
d. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain kalau hal
itu dirasanya menguntungkan untuk meremehkan anak lain.
e. Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu soal, maka
saat itu dianggapnya tidak penting.
f. Pada masa ini (terutama pada umur 6 – 8 tahun) anak
menghendaki nilai (angka rapor) yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya
memang pantas diberi nilai baik atau tidak.
2. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar
Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini adalah
sebagai berikut:
a. Adanya minat terhadap kehiduapn praktek sehari-hari
yang konkret.
b. Amat realistic, ingin tahu, dan ingin belajar.
c. Menjelang akhir masa ini elah ada minat terhadap
hal-hal dan mata pelajaran yang khusus.
d. Sampai-sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan
guru atau orang dewasa lainnya.
e. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok
sebaya, biasanya untuk dapat bermain besama-sama.
BAB II
KESIMPULAN
Dari uraian pembahasan makalah di atas dapa disimpulkan
bahwa pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian manusia,
keluarga yang menghadirkan anak kedunia secara kodrat mendidik anak sejak kecil
anak tumbuh dan berkembang makin besar si anak,pengaruh itu makin luas sampai
akhirnya seluruh lingkungan hidupnya mempengaruhi seluruhnya kehidupan dan
perilaku si anak. Selain pendidikan keluarga sebagai dasar pembentukan
kepribadian anak, pendidikan agama juga penting bagi sianak karena semakin
banyak pengalaman yang bersifat agama, akan semakin banyak unsure agama, maka
sikap, indakan kelakuan dan cara menghadapi hidup akan sesuai dengan ajaran
agama.
Dan dari penjelasan makalah juga terdapat aspek-aspek
perkembangan karakteristik anak didik sekolah dasar diantaranya meliputi:
Perkembangan fisik,
Perkembangan intelegensi,
Perkembangan emosi,
Perkembangan bahasa,
Perkembangan social,
Perkembangan kepribadian,
Perkembangan moral,
Perkembangan kesadaran beragama.
Sedangkan karakteristik anak didik sekolah dasar yaitu:
masa kelas-kelas rendah sekolah dasar dan masa kelas-kelas tinggi sekolah
dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Agus Sujatno dkk, Psikologi Kepribadian, Bumi
Aksara, Jakata, 2006
Prof. DR. Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Bulan
Bintang, Jakarta, 1991.
Dr. H. Syamsu Yusuf LN., m.Pd., Psikologi Perkembangan
Hak dan Remaja, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, Rineka Cipta, Jakarta, 2003.
Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2002